Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemandirian Kaum Muda Kunci Mewujudkan Indonesia Unggul

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 13 Mei 2019, 09:28 WIB
Kemandirian Kaum Muda Kunci Mewujudkan Indonesia Unggul
Asrorun Niam Sholeh/Net
rmol news logo . Ruang partisipasi dan kreativitas pemuda dalam membangun bangsa sudah mulai bergeser, yakni dari ruang partisipasi politik ke ruang partisipasi lain yang lebih beragam, seperti ekonomi, budaya, teknologi, olahraga dan lainnya.

Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, jika dibandingkan dengan era kemerdekaan, hingga beberapa tahun lalu, partisipasi pemuda di dunia politik sangatlah besar. Namun katanya bukan berarti mereka tidak berkontribusi bagi bangsa.

"Pada satu sisi peranan pemuda cenderung lambat di dunia politik, tapi di sisi lain dunia inovasi, ekonomi, teknologi dan lain-lain anak muda justru yang menguasai," uajar Niam dalam diskusi bertajuk "Pemuda, Mana Suaramu?" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada akhir pekan lalu.

Peranan pemuda itu sudah pasti mampu mengangkat ekonomi bangsa. Maka dari itu, Niam kurang setuju dengan anggapan yang mengatakan bahwa pemuda zaman sekarang lebih mementingkan dirinya sendiri ketimbang kepentingan bangsa.

"Kita hanya melihat pergeseran partisipasi kaum muda," jelas Niam seperti dalam keterangannya, Senin (13/5).

Niam memang mengakui, peran politik kaum muda di ruang-ruang publik relatif rendah di banding awal kemerdekaan.

"Kalau dulu Sudirman memimpin gerilya di usia 25 tahun, Soekarno mendirikan PNI di usia 26 tahun dan menjadi Presiden usia 44 tahun, Bung Tomo menggerakkan heroisme yang jadi tonggak hari pahlawan usia 25 tahun, juga Kiai Wahid Hasyim jadi Ketua MIAI umur 26 tahun. Aktor politik sekarang masih didominasi kaum tua. Kaum muda belum banyak yang menjadi elite. Karenanya relevan sekali komitmen Presiden untuk membuka ruang dan kesempatan kaum muda," tegas mantan aktifis mahasiswa 98 ini.

Lebih lanjut Niam menjelaskan, pemerintah terus berikhtiar untuk melakukan penyesuaian dengan tuntutan kebutuhan kaum muda milenial, termasuk percepatan pelibatan kaum muda dalam ruang publik. Kepemimpinan, kepeloporan dan kemandirian kaum muda yang salah satunya melalui kewirausahaan kaum muda, adalah kunci dalam wujudkan bangsa Indonesia yang mandiri, unggul dan berdaya saing.

"Organisasi kepemudaan perlu merespons perubahan tersebut dengan tetap menjaga komitmen kebangsaan, komitmen keberagaman, komitmen kebersamaan, komitmen persatuan, dan komitmen pada NKRI. Ini sebagai mabda' ataylu, batu pijak dalam kehidupan berbangsa," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA