Dalam sebuah acara silaturahmi yang digelar di Jakarta, Minggu (12/5), mereka juga meminta agar masyarakat mengutamakan persatuan dan kesatuan NKRI selama proses pemilu.
Pengasuh Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe KH Syarif Rahmat yang hadir dalam acara itu menilai bahwa kedua calon presiden, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto merupakan seorang negarawan. Sehingga, keduanya akan mengutamakan persatuan bangsa di atas segalanya.
"Saya percaya bahwa pak Jokowi dan pak Prabowo negarawan sejati yang cinta tanah air," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (13/5).
Untuk itu, Syarif meminta kepada kedua pendukung untuk tidak saling mencela satu sama lain.
Lebih lanjut, dia juga meminta kepada para habaib dan pemuka agama untuk menjadi penggerak dalam islah atau rekonsiliasi nasional pasca Pemilu Serentak 2019.
“Kita inginkan agar ada rekonsiliasi nasional," ujarnya.
Pertemuan ini juga menghasilkan empat pernyataan sikap. Di antaranya, meminta kepada seluruh komponen bangsa untuk menunggu dan menghormati hasil real count KPU.
“Kami juga meminta kepada seluruh komponen bangsa untuk menghindari tindakan yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku,†sambungnya.
Selain itu, para ulama ingin aparat penegak hukum, baik Polri maupun TNI, menindak tegas pihak yang melakukan tindakan yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kami bertekad mempertahankan NKRI sebagai satu-satunya wujud negara kita dari Sabang sampai Merauke di bawah Pancasila dan UUD1945,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: