Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Money Politics Rp 1 Juta, Senator: Pernyataan Sekjen PDIP Seperti Belanda Melabeli Aceh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 13 Mei 2019, 19:39 WIB
Soal <i>Money Politics</i> Rp 1 Juta, Senator: Pernyataan Sekjen PDIP Seperti Belanda Melabeli Aceh
Hasto Kristiyanto dan Fachrul Razi/Dok
rmol news logo Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dinilai mengadu domba rakyat Aceh lewat pernyataannya soal masifnya money politics di daerah Serambi Mekkah itu.

Hasto menyebut satu keluarga di daerah perkebunan karet di Aceh menerima Rp 1 juta dari lawan politik Jokowi-Maruf Amin pada Pemilu 2019.

Senator Aceh, Fachrul Razi memandang pernyataan Hasto tersebut sebagai sikap yang tidak siap berdemokrasi dan bukan seorang negarawan.

"Jangan lakukan fitnah ke Aceh karena harga diri rakyat Aceh tidak bisa dibeli dengan uang dan kami punya martabat yang tinggi dan mulia," kecam Fachrul dalam pernyataan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (13/5).  

Fachrul meminta Hasto untuk tidak menghina rakyat Aceh dengan pernyataan yang mengarahkan kepada fitnah.

"Tuduhan  orang Aceh melakukan money politic sebesar 1 juta itu dasarnya apa?” tanyanya.

Hemat dia, tim yang memiliki kandidat kalah di Aceh untuk menggunakan jalur hukum.

"Jika dia sebagai petinggi partai, silakan lapor ke aparat hukum atau gugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan tunjukkan bukti adanya money politics 1 juta setiap orang Aceh," jelasnya.

“Saya mempertanyakan kenapa tokoh-tokoh di pusat suka memandang Aceh dengan pendekatan snouckisme. Ini persis seperti Belanda melabel Aceh," cetus senator muda ini.

Hasto berdalil kekalahan di Aceh karena Jokowi-Maruf Amin banyak mendapat fitnah. Menurut Fachrul, hal itu juga terjadi di seluruh Indonesia, bukan hanya di Aceh.

"Mengapa tidak seluruh Indonesia mengalami kalah telak, kenapa di saat kalah di Aceh, dikatakan orang Aceh masif money politik 1 juta per orang," ketusnya.

Dengan tuduhan ini, Fachrul justru sangsi adanya evaluasi internal tim pemenangan Jokowi-Maruf di Aceh.

"Coba Anda evaluasi kinerja tim di Aceh, jangan klaim timses 1 juta di Aceh tapi yang memilih 400 ribu. Coba silakan dievaluasi di internal berapa banyak uang yang digelontorkan ke Aceh untuk menangkan kandidat Aceh," katanya.

Sebelumnya, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menetapkan hasil pleno rekapitulasi suara hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin dinihari (13/5).

Dalam penetapan perolehan suara Pilpres 2019, KIP Aceh menetapkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin meraih 404.188 suara, sedangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 2.400.746 suara.

Jumlah tersebut ditetapkan berdasarkan total jumlah suara hasil pemilihan di 23 kabupaten/kota Aceh yang keseluruhannya berjumlah 2.888.260 suara, yang terdiri dari 2.804.934 suara sah dan 83.326 suara tidak sah.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA