Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ada Jutaan DPT Abal-Abal, Rizal Ramli: Sinyal Demokrasi Tidak Sehat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 14 Mei 2019, 18:37 WIB
Ada Jutaan DPT Abal-Abal, Rizal Ramli: Sinyal Demokrasi Tidak Sehat
Rizal Ramli di Hotel Grand Sahid/Repro
rmol news logo Pakar ekonomi Rizal Ramli mengaku heran pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf mengaku menang hingga 50 persen lebih. Menurutnya, Jokowi dirancang untuk menang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Memang tidak masuk akal. Tahun 2014 Jokowi memang populer. Tetapi pada waktu itu yang milih Jokowi hanya 53 persen, mungkin kecurangan 2 persen, yang sungguh-sungguh dukung Jokowi hanya 51 persen. Kok bisa sekarang dirancang supaya Jokowi menang sampai 68 persen," ucap Rizal Ramli di depan massa yang hadir di Hotel Grand Syahid Jaya Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

Padahal menurut Rizal, banyak permasalahan yang terjadi di era pemerintahan Jokowi. Menurutnya, Jokowi memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk menang pada Pilpres 2019 ini.

"Ekonomi susah, rakyat daya belinya anjlok, harga-harga naik, umat Islam merasa tidak adil, kok bisa naik? Karena memang (Jokowi) dirancang harus menang," katanya.

Menurutnya, kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019 ini sudah luar biasa. Hal tersebut diungkapkan setelah melihat dugaan kecurangan yang terjadi sebelum Pilpres hingga usai pencoblosan.

"Kali ini skala kecurangannya luar biasa. Sebelum Pilpres, pada saat Pilpres dan setelah Pilpres. Yang paling signifikan adalah daftar pemilih palsu atau abal-abal yang jumlahnya 16,5 juta," paparnya.

Sehingga, Rizal menilai jika KPU mau bekerja secara profesional bisa melakukan pengecekan terhadap jumlah daftar pemilih yang dinilai abal-abal.

"Ada puluhan ribu penduduk, nama sama, tanggal lahir sama, kota sama, itu jelas abal-abal. Ada Banyak juga data enggak pantas. Kalau mereka jujur, KPU jujur, kalau KPU-nya profesional itu dia sisir. Kurangin lah 3 juta, 5 juta saya yakin masyarakat Indonesia bersyukur. Tapi mereka tutup telinga, tutup mata, tetap mau ada 16,5 juta daftar pemilih yang abal-abal," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA