Hanya saja, capaian Partai Golkar tersebut ditanggapi sinis oleh Aziz Samual, mantan pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Papua. Sebab, suara beringin dinilai masih jauh dari target yang ditetapkan.
"Targetnya 18 persen, ini malah berkurang dan jauh dari target. Sudah jelas gagal total Airlangga (Ketua Umum Golkar) dan Sekjennya (Lodewij F. Paulus)," ujar Aziz dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).
Aziz kemudian membandingkan perolehan kursi parlemen untuk Pemilu 2014 lalu. Menurutnya, Pemilu 2019 nyata-nyata prestasi Partai Golkar malah merosot, dari sebelumnya 91 kursi menjadi 85 kursi.
“Pada 2019 yang jumlah total kursi keseluruhan bertambah dari 560 menjadi 575 kursi, Golkar hanya dapat 85 kursi," ungkapnya.
"Logikanya harus bertambah, jumlah kursi nasional saja nambah, ini malah (perolehan kursi) turun," sambung Aziz.
Partai Golkar, sambungnya, harus segera berbenah total. Salah satunya dengan memajukan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) untuk mencari nakhoda baru partai.
"Anggota kami di bawah, minta Munas dipercepat, selambat-lambatnya akhir Juli," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: