Di samping kericuhan yang terjadi, jagat media sosial diramaikan dengan sebaran foto dan video yang menyebutkan adanya anggota Brigadir Mobil (Brimob) Polri yang didatangkan dari negeri lain.
Salah satunya unggahan status Facebook milik Ratna Dewi yang beredar. Akun ini mengunggah foto seorang demonstran dengan tiga orang anggota Brimob dengan penutup mulut dan hanya terlihat bagian mata yang sipit.
“Temen ikut Aksi Yang Hitam2 Diajak Ngobrol Ga Bisa Bahasa Indonesia… Pasukan Import jugakah,†tulis akun tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dengan tegas membantah kabar tersebut. Dia menegaskan tidak ada pasukan yang didatangkan dari negeri lain, termasuk China. Semua personel yang diturunkan semuanya adalah warga negara Indonesia.
“Banyak foto dan kebetulan anggota Brimob, yang di-framing dari negeri seberang, yang sipit. Itu tidak ada. Kita bantah. Murni personel Brimob Warga Negara Indonesia,†tegasnya dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5).
Lebih lanjut, Iqbal juga membantah bahwa pasukan Brimob melakukan penyerangan ke masjid-masjid.
Selain itu, dia memastikan tidak ada pasukan pengaman aksi yang dibekali dengan peluru tajam sebagaimana diviralkan di media sosial.
“Kemarin sudah saya tekankan bahwa intruksi Panglima TNI dan Kapolri sudah jelas. Petugas pengamanan dalam kegiatan penyampaian unjuk rasa tidak dibekali dengan peluru tajam,†jelasnya.
“Kami yakinkan kalau ada yang pakai, itu bukan kelompok personel pengamanan TNI/Polri dalam konteks pengamanan unjuk rasa ini,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.