Analis politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah berpendapat, bisa saja ketidakpercayaan Menhan soal rencana pembunuhan tersebut benar adanya.
“Bisa jadi Menhan benar, ancaman seserius itu semestinya tidak dipublikasikan dengan leluasa oleh Kepolisian, kecuali ini hanya retoris,†kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/5).
Jika benar ada ancaman, kata Dedi, mungkin yang dimaksud ialah ancaman yang ditujukan kepada Fadli Zon. “Itu juga ancaman, bedanya melalui media sosial,†ujarnya.
Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) ini menyayangkan pernyataan demi pernyataan elite politik dan keamanan khususnya petinggi Polri terkait aksi 22 Mei yang terkesan justru membangun kekhawatiran publik.
“Padahal seharusnya Polisi bertindak untuk menghilangkan rasa khawatir, atau setidaknya mengurangi,†harapnya.
Dalam situasi Ramadan menjelang hari raya ini semua pihak menginginkan kondusivitas, oleh karenanya Kepolisian dan pihak-pihak yang relevan untuk membangun komunikasi yang baik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.