Untuk itu, Kornas Fokal IMM mengajak seluruh kompenen bangsa untuk saling menahan diri dan menjaga persatuan bangsa.
“Alumni IMM mendesak penyelesaian dugaan kecurangan dan pelanggaran pemilu dilakukan melalui mekanisme demokrasi yang telah disediakan,†tutur Ketua Umum Kornas Fokal IMM Armyn Gultoum dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/5).
Alumni IMM, sambung Armyn juga mendorong persyarikatan Muhammadiyah untuk menjadi perekat dan penyambung polarisasi elit politik. Hal ini sesuai perwujudan Muhammadiyah sebagai tenda besar bangsa yang keberadaannya mesti melampaui kepentingan politik kekuasaan dan agenda elektoral lima tahunan.
“Alumni IMM sebagai bagian integral dari persyarikatan Muhammadiyah mendukung langkah Bapak Haedar Nashir dan Bapak Abdul Muti, Ketua Umum dan Sekjen PP Muhammadiyah mengambil prakarsa pencerahan dalam kondisi karut marut politik Indonesia saat ini,†tegasnya.
Seruan itu, kata Armyn juga ditujukan kepada seluruh alumni dan kader IMM yang tersebar di ratusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Agama Islam negeri (PTAIN), Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya.
“Harus melakukan langkah serupa menjadi aktor pencerah dan jembatan bagi pulihnya kohesi sosial dan politik yang terbelah pasca Pilpres 2019,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: