Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Kivlan Dan Soenarko, Menhan: Saya Dukung Polisi Tegakkan Hukum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 04 Juni 2019, 19:42 WIB
Kasus Kivlan Dan Soenarko, Menhan: Saya Dukung Polisi Tegakkan Hukum
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu/Net
rmol news logo Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu meluruskan maksud pernyataannya tentang kasus penyelundupan senjata yang menjerat dua rekan sesama purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Darat (AD), Mayjen (Purn) Kivlan Zen dan Mayjen (Purn) Soenarko.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia mengaku sama sekali tak meragukan temuan polisi terkait adanya keterlibatan Kivlan dan Soenarko. Namun, ia prihatin atas perbuatan kedua teman seperjuangannya itu.

"Saya prihatin. Jadi duanya-duanya prihatin. Pertama karena purnawirawan, Kivlan kakak angkatan saya, Narko adik angkatan saya. Dua-duanya itu pas (saya) KSAD, bawahan saya. Harusnya tidak boleh terjadi," kata Ryamizard ketika ditemui di Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (4/6).

"Percayalah (dengan Polri), masa saya enggak percaya. Kita ini negara hukum. Hukum panglima tertinggi, kita harus patuh terhadap hukum," imbuhnya.

Menurut Ryamizard, meskipun Kivlan dan Soenarko telah berjasa bagi negara dengan mengabdikan diri selama berpuluh-puluh tahun di TNI AD, ketika keduanya terbukti melakukan pelanggaran hukum, maka sudah sepatutnya ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Walaupun (keduanya) ada jasa, kalau salah ya tunjukkan salah. Bukan ada jasa (kemudian) seenaknya juga, nggak boleh juga. Jangan ada 'gorengan-gorengan' lagi. Saya Menteri Pertahanan bangsa ini. Saya harus adil," tuturnya.

"Kita dukung polisi menegakan hukum. Hukum adalah panglima tertinggi harus ditaati seluruh anak bangsa, siapapun," tegas Ryamizard.

Sebelumnya Ryamizard menyampaikan pernyataan yang dianggap meragukan kinerja Polri dalam mengungkap upaya penyelundupan senjata api dan perencanaan pembunuhan 4 tokoh negara. Ia menjelaskan, tak mungkin keduanya melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan.

"Saya rasa ndaklah. Masa sebagai bangsa, mungkin ngomong saja tuh," kata Ryamizard di kompleks Istana Kepresidenan, beberapa waktu lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA