Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Habiburokhman: Demokrat Mau Ninggalin 02 Silakan, Jangan Cari Keributan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 10 Juni 2019, 09:25 WIB
Habiburokhman: Demokrat Mau <i>Ninggalin</i> 02 Silakan, Jangan Cari Keributan
Habiburokhman/Net
rmol news logo Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik dinilai tidak mengerti hukum dengan meminta capres 01, Joko Widodo maupun capres 02, Prabowo Subianto untuk membubarkan partai koalisi.

Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra menyarankan Rachland membaca kembali UU Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5/2018 tentang perubahan atas Peraturan KPU 7/2017 Tentang tahapan, program dan Jadwal penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Saya baca twit beliau dan sudah saya tanggapi di Twitter itu kan menyuruh Pak Prabowo membubarkan karena sudah selesai, saya sarankan dia baca dulu UU Pemilu, PKPU 5 2018, tahapan Pilpres itu baru selesai pada tanggal 20 Oktober 2019 saat pelantikan capres dan cawapres," ucap Habiburokhman kepada Kantor Berita RMOL, Minggu malam (9/6).

Habiburokhman melanjutkan, proses di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bisa dipisahkan antara pasangan calon dengan koalisi.

"Nah sekarang kan sedang berproses di MK dan jangan lepaskan bahwa ini nggak ada kaitannya dengan partai. Demokrat itu semua partai ikut daftar ke KPU, ingat kan ketua KPU tanda tangan," paparnya.

Sehingga, ia menilai Rachland tidak tepat menuntut Prabowo jika ingin lepas dari koalisi Adil Makmur.

"Tetapi jangan nuntut Pak Prabowo mau mereka bubar dan sebagainya. Kalau mereka (PD) mau bubar, mau meninggalkan 02 ya monggo-monggo saja," katanya.

Sebelum Partai Demokrat, ulas Habiburokhman, Partai Perindo dan PDIP juga pernah meninggalkan dukungan untuk Partai Gerindra.

"Dulu ada Perindo ninggalin kita, dulu ada PDIP ninggalin kita. Alhamdulillah dua-duanya kan nggak lolos (Perindo). Sekarang Demokrat mau ninggalin kita, nggak ada masalah, nggak ada yang salah dan nggak perlu salah menyalahkan," jelasnya.

Menurut dia, cuitan Rachland tersebut jelas memancing keributan.

"Saya sangat kesal dengan twitnya si Rachland, kenapa dia nyerang-nyerang Prabowo gitu loh, Anda mau keluar dengan pertimbangan organisasi, pertimbangan politik, pertimbangan ideologis itu ya silakan saja, tapi jangan cari keributan," tegasnya.

"Tunjukan ke rakyatlah, tunjukan ke rakyat keberanian bersikap gitu kan, kalau berani bersikap kasih alasannya ke rakyat biar rakyat yang menilai, jangan juga nyalah-nyalahin Pak Prabowo gitu loh, itu lama-lama kita kesal kalau dibuat begitu," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA