Menurut Prabowo, dirinya telah mempercayakan semua urusan sengketa melalui jalur konstitusi yang dengan mengajukan gugatan ke MK.
"Karena itu saya dan saudara Sandiaga Uno memohon pendukung-pendukung kami tidak perlu untuk berbondong-bondong hadir di lingkungan MK pada hari-hari mendatang," kata Prabowo dalam video tersebut kemarin, Selasa (11/6).
Selain itu, Prabowo juga khawatir ada provokator yang memanfaatkan situasi jika para pendukungnya menggelar aksi di MK.
"Tidak perlu berbondong-bondong, tidak perlu dengan jumlah massa untuk kita hindari fitnah dan hindari provokator-provokator lainnya. Itu permohonan saya," imbuh pasangan Cawapres Sandiaga Uno tersebut.
Gayung bersambut, imbauan Prabowo itu pun mendapat respons positif dari Pemerintah, dalam hal ini Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Ia bahkan menilai imbauan Eks Danjen Kopassus itu bijaksana.
"Saya pikir ini imbauan yang bagus. Jadi Pak Prabowo sudah mengatakan jalan konstitusi, itu sudah jelas. Jadi kenapa masih ada peristiwa jalanan," ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (12/6).
"Keputusan Pak Prabowo sangat bijaksana," imbuhnya pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf ini.
Mahkamah Konstitusi akan mulai menggelar sidang perkara sengketa Pilpres 2019 ini pada tanggal 14 Juni mendatang. Putusan sidang, menurut jadwal akan diumumkan pada tanggal 28 Juni.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: