Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekspansi Pakai Utang Penyebab Tiket Pesawat Mahal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 13 Juni 2019, 10:24 WIB
Ekspansi Pakai Utang Penyebab Tiket Pesawat Mahal
Rizal Ramli/Net
rmol news logo Harga tiket pesawat mahal bukan ujug-ujug terjadi. Melainkan buntut dari kebijakan yang salah oleh maskapai penerbangan.

Ekonom senior DR Rizal Ramli membeberkan bahwa ekspansi yang tidak diimbangi dengan perhitungan matang menjadi penyebabnya. Maksud pria yang akrab disapa RR itu adalah pembelian pesawat hingga ratusan unit yang dilakukan Garuda dan Lion Grup dengan sistem pembayaran utang.

Dia mencatat Lion Grup telah beli 464 pesawat senilai 46,2 miliar dolar AS. Dengan rincian 230 pesawat Boeing senilai 22,4 miliar dolar AS dan 234 Airbus senilai 23,8 miliar dolar AS. Sementara Garuda  membeli sekitar 90 pesawat, terdiri dari 30 Airbusa dan 60 Boeing. Total pembelian senilai Rp 300 triliun.
"Akibatnya leverage ketinggian, ini mengakibatkan mereka kesulitan cash flow atau arus kas," terangnya dalam talkshow di TV One beberapa waktu lalu.

Sebagai solusi, RR meminta kedua maskapai itu untuk melakukan restrukturisasi utang untuk bisa mempertahankan sumber daya yang ada.

"Kedua, pemerintah kira-kira internal rate of return dalam airlines bisnis 11 persen dalam dolar AS, baru bicara harga," terangnya.

Selanjutnya, mantan Menko Kemaritiman itu meminta agar bahan bakar pesawat, avtur dibiki kompetitif.

Selain itu, Rizal Ramli juga mencontohkan cara dirinya saat mengatasi masalah harga tiket pesawat mahal di era Presiden Abdurrahman Wahid. Saat menjadi Menko Ekuin RR menggratiskan tarif sparepart dan komponen pesawat sehingga bisa menurunkan harga tiket pesawat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA