Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menjelaskan, predikat terburuk muncul seiring dengan banyaknya permasalahan yang perlu dievaluasi seperti meninggalnya ratusan petugas KPPS.
"Kita berbelasungkawa pemilu ini memakan korban yang banyak. Ada 554 petugss pemilu yang gugur. Ini tentu harus dievaluasi dan diselidiki," jelas Priyo dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6).
Tidak hanya korban jiwa, kecurangan yang diduga masif terjadi di mana-mana juga semakin memperkuat predikat Pemilu 2019 terburuk.
"Ada penyalahggunaan anggaran negara, lalu program kerja pemerintah, penyalahgunaan aparatur, kemudian dugaan ketidaknetralan aparat dalam Pemilu kali ini," tambah Priyo.
Sebelumnya, Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi. Sidang Perdana PHPU sendiri telah digelar kemarin, Jumat (14/6).
Dalam sidang itu, Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto mengajukan setidaknya 15 petitum berdasarkan pada alasan-alasan hukum yang telah dibeberkan dan bukti-bukti yang terlampir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: