Hal itu disampaikannya, menanggapi apa yang dilakukan terpidana kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) Setya Novanto, yang seharusnya berada di rumah sakit, justru bersama istri sedang berada di sebuah toko bangunan di Padalarang, Bandung Barat.
"Ya biasalah kritik masyarakat, itu biasa, inikan lapas memang jadi persoalan berat," ujar Yasonna, di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/6).
Justru Yasonna mengajak agar melihat satu sudut pandang lain daripada berkutat pada kasus "pelisiran" Setya Novanto, sebab Kemkumham selama empat tahun berturut-turut telah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kita punya prestasi-prestasi banyak, empat tahun mendapat WTP terus, kan bagus itu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.