Saksi pertama yang dihadirkan adalah Agus M Maksum dari Sidoarjo. Dia bertindak sebagai tim pasangan Prabowo-Sandi yang meneliti dan masukan soal data KPU yang valid.
Dalam kesaksiannya, Agus mengaku bertugas mendatangi KPU untuk mendiskusikan dan menginformasikan adanya daftar pemilih tetap (DPT) yang dianggap invalid. Diskusi yang digelar pada bulan Maret itu tidak menemui titik temu, hingga kemudian Agus membuat laporan secara resmi kepada KPU supaya menindaklanjuti temuannya.
"Itu berkaitan dengan DPT tidak wajar berkode khusus sebanyak 17,5 juta, yang terdiri ada NIK palsu, KK palsu, tanggal lahir yang sama dalam jumlah yang tidak wajar. Kemudian KK manipulatif," terangnya.
Agus menjelaskan bahwa data palsu itu diperoleh setelah pihaknya melakukan konfirmasi data dari KPU ke Dinas Dukcapil Kemendagri.
"Sementara respon KPU waktu itu mengatakan bertahan bahwa itu adalah data lapangan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: