“Itu hanya desakan oknum–oknum, pribadi–pribadi yang gila saja. Dan itu kami dari NTT akan tantang,†kata Ketua DPD Partai Golkar NTT Melki Laka Lena lewat sambungan telepon, Selasa malam (26/6).
Melki mengaku sudah berkoordinasi dengan para pengurus Partai, DPD dari sejumlah Provinsi. Semuanya sepakat dan secara koor menolak permintaan Munaslub.
Pasalnya kepengurusan DPP sekarang masa baktinya akan berakhir pada bulan Desember 2019 mendatang.
“Jika Munaslub maka ketua terpilih hanya bertugas enam bulan saja. Karena Desember akan ada Munas yang normal. Karena itu kami tolak. Kami tidak gila seperti mereka," ujarnya.
Selain itu menurut Melki, tidak ada alasan krusial untuk menggelar Munaslub Golkar. Apalagi semua pengurus juga sudah lelah menggelar Munaslub selama beberapa tahun ini.
"Tidak ada satu alasan kuat dan mendasar untuk dilaksanakan Munaslub. Mereka pribadi–pribadi itu terus gerilya untuk Munaslub. Ketika ditanya alasan mendasar apa juga mereka tidak bisa menjelaskan. Mereka kontak kami. Ketika kami tanya alasan mereka tidak menjawab. Bego lah mereka,†ujarnya.
Kalau permintaan mereka dengan dalih suara Golkar turun pada Pemilu tahun 2019 ini juga tidak bisa diterima.
"Ini dalil gila yang dimainkan oknum–oknum kader Partai yang tidak berdasar. Semua komunikasi mereka dengan para pengurus di daerah, ditolak. Saya harap mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar. Kalau itu mereka laksanakan, minta maaf pasti akan dimaafkan juga,†kata Melki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: