Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rekonsiliasi Jangan Disamakan Politik Dagang Sapi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 01 Juli 2019, 13:36 WIB
Rekonsiliasi Jangan Disamakan Politik Dagang Sapi
Andre Rosiade/Net
rmol news logo Persaingan Pilpres 2019 sudah berakhir seiring putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang disambung dengan penetapan pemenang pilpres oleh Komisi Pemiliihan Umum (KPU).

Kini rekonsiliasi dideungkan untuk meredam polarisasi yang muncul selama pilpres. Walaupun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih memilih menggunakan kata silaturahmi sebagai pengganti rekonsiliasi. Alasannya, karena merasa tidak ada kubu yang berkonflik.

Namun belakangan, arti rekonsiliasi tersebut memudar. Maknanya, menjadi sebatas bagi-bagi kursi kabinet.

Atas alasan itu, Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengingatkan bahwa tujuan utama dari rekonsiliasi adalah meredakan tensi politik.

"Polarisasi antara pendukung Joko Widodo-Maruf Amin dan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," tegasnya di akun Twitter pribadi, Minggu (30/6).

Dia tidak ingin rekonsiliasi kemudian disalahartikan oleh masyarakat sebatas mencari jatah kursi setelah kalah di ajang pilpres.

"Jangan sampai silaturahim atau rekonsiliasi ini disalahartikan menjadi politik dagang sapi atau bagi-bagi kursi menteri," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA