Begitu diungkapkan pengamat politik yang juga Direktur Voxpoll Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam acara diskusi publik bertajuk "Ribut Rebut Kursi Menteri" di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).
"Sebetulanya Demokrat dan PAN (di kabinet) tidak terlalu penting. Sebab sudah kuat koalisi pak Jokowi dan KH. Maruf Amin," kata Pangi.
Sebab, sebut Pangi, partai-partai yang ada di koalisi Jokowi-Maruf pasti meminta jatah menteri. Terlebih, PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo dan PKPI sudah berjuang sejak awal.
"Orang lain (Demokrat dan PAN) tidak berjuang, terus ada yang berdarah-darah untuk pak Jokowi apakah mereka (parpol koalisi Jokowi-Maruf) nyaman?" ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Pangi, Jokowi bisa saja menampung Demokrat dan PAN, karena koalisi itu tidak hanya berbicara menteri. Power sharing bisa dilakukan di legislatif juga termasuk jabatan dutabesar atau di BUMN.
Selain Pangi, hadir sejumlah narasumber dalam diskusi tersebut yakni politisi PKB Daniel Johan, politisi PDIP Zuhairi Misrawi, politisi Perindo Ricky K. Margono, politisi Golkar Meutia Hafid, ekonom INDEF Enny Sri Hartati dan kader HMI Saddam Aljihad.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: