Mantan Ketum PB HMI Ini Layak Jadi Menpora Era Jokowi-Maruf

Masuknya anak muda dalam bursa calon menteri mulai ramai diperbincangkan setelah pernyataan yang dikeluarkan Presiden terpilih Jokowi yang akan memberi kesempatan bagi anak muda untuk mengisi posisi menteri.

Beberapa nama yang digadang-gadang akan dipilih oleh Presiden mulai mencuat seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Raja Juli Antoni, Diaz Hendropriyono, Prananda Paloh, Radja Sapta Oktohari, Bahlil Lahadalia, Nadiem Makarim dan Wishnutama.

Di antara nama yang bermunculan, salah satu tokoh milenial yang juga masuk di dalam bursa calon menteri adalah M. Arief Rosyid Hasan. Bahkan Voxpol Center Research and Consulting dalam rilisnya terkait nama-nama menteri yang diprediksi akan mengisi Kabinet Kerja jilid II memunculkan nama Arief Rosyid Hasan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Arief Rosyid Hasan adalah ketua umum PB HMI periode 2013-2015.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PB HMI Periode 2018-2020, Firman Kurniawan Said mengungkapkan, masuknya nama Arief Rosyid di dalam bursa calon Menpora bukan tanpa alasan. Yawan, panggilan akrabnya, menganggap Plt Sekjen Dewan Masjid Indonesia tersebut sebagai sosok aktivis pemuda dengan gerakan milenial masjidnya dan telah banyak menggagas gerakan kepemudaan lainnya.

"Kak Arief Rosyid sangat layak dipertimbangkan untuk mengisi Kabinet Kerja jilid II khususnya urusan kepemudaan. Dia selama ini telah banyak menggagas gerakan kepemudaan dan juga dikenal sebagai aktivis masjid milenial," ujar Yawan dalam keterangannya, Senin (8/7).

Dia juga menambahkan jika selama ini Arief Rosyid sangat aktif dalam mendorong pengembangan pemuda yang juga banyak dituangkan dalam berbagai tulisannya baik itu di media massa maupun buku yang telah ditulisnya.

"Kak Arief Rosyid saat ini telah menulis sekitar 13 buku yang sebagian besar isinya terkait dengan kondisi kepemudaan Indonesia. Jadi saya pikir kak Arief adalah paket komplit aktivis milenial yang namanya wajib dipertimbangkan sebagai calon menteri," ungkapnya.

Yawan juga sangat mengapresiasi niatan Presiden Jokowi untuk memasukkan anak muda sebagai menteri di dalam kabinetnya. Pasalnya, menurut dia selama ini pemuda tidak banyak mendapatkan tempat di dalam posisi strategis tersebut.

"Memasukkan pemuda di dalam Kabinet adalah pilihan yang tepat. Saya kira Presiden mampu melihat semangat zaman dimana Indonesia yang mengalami bonus demografi," tutupnya.