Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buwas Harus Perbaiki Manajemen Di Bulog

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 10 Juli 2019, 04:40 WIB
Buwas Harus Perbaiki Manajemen Di Bulog
Buwas/Net
rmol news logo Direktur Utama Perum Bulog, Komjen (Purn) Budi Waseso (Buwas) harus segera memperbaiki manajemen di lembaga yang dipimpinnya. Ini menyusul banyaknya beras yang menumpuk di gudang karena Bulog kesulitan dalam penyaluran.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Imbauan itu sebagaimana disampaikan pengamat anggaran politik, yang juga Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi.

"Manajemen di Bulog juga harus diperbaiki. Manajemen internal ada juga yang rusak. Tidak siap. Tidak ada koordinasi di antara tingkat internal maupun ekaternal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (9/7).

Jika manajemen Bulog bagus, maka saat beras datang tidak akan kelabakan. Sebab, beras bisa dikelola dan disalurkan sehingga tidak menumpuk.

Sementara itu, Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra), Misbah menilai kinerja Bulog cenderung menurun. Ini lantaran Bulog hanya fokus pada penyerapan ke dalam gudang, tetapi tidak bisa mendistribusikan beras.

Dia berharap, Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja mantan Kabareskrim itu. Apalagi, belum ada inovasi menonjol yang ditunjukkan Buwas

Misbah berharap Jokowi segera mengevaluasi kinerja Buwas. Apalagi, Buwas belum memiliki inovasi ciamik dalam penyerapan beras.

"Mereka gagal mendistribusikan dan cenderung merugikan yang negara," tegasnya.

Bulog berencana melepas 50 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP). Tujuannya untuk beras rusak karena terlalu lama disimpan di gudang.

"Upaya ini dilakukan untuk penyelamatan supaya beras tidak busuk di gudang," kata Buwas.

Beras tersebut akan dilepas sebagai beras komersial dan kemudian diganti ke beras baru untuk kembali dijadikan CBP. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA