Begitu kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy Syahadah di Aula SEAMOLEC, Universitas Terbuka Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu (13/7).
Menurutnya, ada tiga tahap bagi masyarakat untuk memastikan informasi tersebut bukan hoax. Pertama adalah dengan meyakini informasi yang didapat adalah benar.
“Kedua berita itu baik dan ketiga harus yakin informasi tersebut memberikan manfaat,†tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (14/7).
Sementara itu, Faozan Amar sebagai koordinator progam ini menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU antara PP Muhammadiyah dengan Kementerian PMK, dalam rangka sosialisasi keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yaitu Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Waysahadah.
Artinya, acara ini merupakan bagian untuk menyegarkan kembali nilai-nilai Pancasila, agar tidak sebatas menjadi simbol tapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Salah satunya bijak dan arif dalam bermedia sosial. Mulai dari diri kita sendiri, karena bangsa ini perlu keteladanan,†ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto yang menjadi pemateri menyebut bahwa pendewasaan masyarakat dalam mengenali hoax sangat penting dilakukan. Apalagi, beberapa bulan terakhir banyak hoax yang bermunculan dan mengancam keharmonisan masyarakat.
"Acara ini sangat relevan karena beberapa tahun terakhir banyak hoax dan ujaran kebencian yang bisa merongrong sendi-sendi kehidupan berbangsa,†tegasnya.
Senada itu, Direktur SEAMOLEC, Alpha Ammirachman menyebut bahwa informasi hoax yang sudah menyebar susah dikendalikan. Dia mencontohkan isu penghapusan pendidikan agama.
“Padahal itu tidak benar, tapi setiap ke daerah saya selalu dimintai klarifikasi,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: