Dalam pidatonya menggambarkan bahwa Jokowi adalah presiden visioner. Namun demikian, lanjut dia, perlu ada formulasi yang tepat terkait berbagai kebijakan dalam menghadapi tantangan zaman yang makin dinamis.
"Saya mengapresiasi isi pidato kemenangan Pak Jokowi, sangat visoner. Saya lihat Presiden Jokowi menggunakan konsep
dynamic governance dalam menyusun berbagai kebijakannya," kata Darmadi, seperti dikutip dari
RMOLJakarta.com, Senin (15/7).
Bendahara Megawati Institute ini menilai,
dynamic governance merupakan sebuah konsep yang menekankan bagaimana bekerjanya berbagai kebijakan, institusi dan struktur yang telah disusun.
"Agar mampu beradaptasi dengan kondisi ketidakpastian dan perubahan sehingga dapat tetap relevan dan efektif untuk mencapai tujuan jangka menengah dan panjang," ujarnya.
Adapun agar konsep tersebut terimplementasi dengan baik, saran dia lagi, setidaknya pemerintah mesti melakukan beberap hal.
"Pertama, pemerintah mesti menempuh jalur pembangunan adaptif (adaptive path). Kedua, pemerintah mesti mengedepankan pola-pola kebijakan yang bersifat adaptif (
adaptive policy). Dua hal tersebut menjadi prasyarat penting agar pemerintahan berjalan efektif ditengah tantangan dan perubahan zaman yang sangat dinamis ini," tutupnya.
Diketahui, alam pidato politik kemenangannya yang digelar di Sentul City Bogor Jawa Barat, Minggu (14/7), Jokowi akan memprioritaskan sejumlah kebijakan dalam periode kedua kepemimpinanannya seperti program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), mengubah
mindset birokrasi, melanjutkan program infrastruktur dan lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.