Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menanti Gebrakan Jokowi Di Tengah Tantangan Global Periode Kedua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 16 Juli 2019, 05:51 WIB
Menanti Gebrakan Jokowi Di Tengah Tantangan Global Periode Kedua
Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin/Net
rmol news logo Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato sebagai presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu malam (14/7).

Berbalut tema Visi Indonesia, pidato kali ini berbeda dibanding yang pernah disampaikan Jokowi setelah putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019.

Dalam pandangan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, banyak harapan yang dialamatkan kepada pundak petahana Presiden Jokowi yang terpilih kembali priode kedua 2019-2024.

"Harapan rakyat itu sungguh besar, apalagi di periode kedua ini Jokowi dengan bangga katakan bahwa dia sudah tidak punya beban, artinya dalam periode kedua ini Jokowi akan 'gasspoll' dan itu terkonfirmasi dalam pidato politik Visi Indonesia di Sentul Bogor," ungkap Silaen dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (15/7).

Bagaimana tidak, sang presiden dengan lantang tanpa 'tedeng aling-aling' menyampaikan akan menghajar dan menyikat jika ada kendala dan pihak penghambat sekaligus 'pengkhianat' yang coba merintangi lajunya program-program yang dijalankan Jokowi dalam periode kedua ini.

Hal ini, kata Silaen, langsung disambut bunyi tepuk tangan dan riuh- gemuruh, sorak-sorai para relawan yang hadir dalam acara tersebut.

"Ini pertanda baik menuju Indonesia maju. Semoga! Semoga pidato Presiden Jokowi ini bukan hanya 'nyenengi' para relawan," jelasnya.

Sebab, kata Silaen, tantangan sedang menanti gebrakan kinerja sang presiden. Jika presiden salah dalam memilih pembantunya (menteri), maka yang akan terjadi adalah 'sandera politik' yang justru kontra dengan pidato politik visi Indonesia.

Saat ini, keragu-raaguan publik terhadap kinerja Jokowi di periode kedua masih membayangi. Sebab, kata Silaen, publik belum melihat sosok-sosok yang akan mengisi kabinet Jokowi bersama dengan KH Maruf Amin.

"Ini sangat penting sebab Jokowi bukan 'superman', tapi butuh 'superteam' yang solid dan mampu melaksanakan semua janji-janji kampanye atau janji-janji politiknya," tegasnya.

Ia melanjutkan, semua rakyat, kalangan, elite politik, pengusaha, tokoh agama, akademisi, hingga mahasiswa menunggu dilantiknya pembantunya Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi harus mampu menempatkan the right man on the right place agar semua perubahan menuju Indonesia maju bukan sekadar jargon politik.

"Bila dalam memilih pembatunya nanti Presiden Jokowi lebih banyak pertimbangan balas budi, maka dipastikan kabinet akan terseok-seok di tengah jalan. Karena presiden akan sungkan menggebrak dengan alasan balas budi tersebut. Presiden Jokowi harus berani, tegas dan sikat 'benalu' pembangunan," ujar mantan Ketua Bidang DPP KNPI ini.

"Rakyat dari Merauke sampai ke Sabang yang artinya dari terbitnya matahari hingga terbenamnya menantikan perubahan yang nyata. Sekarang semua tergantung kepiawaian presiden dalam menjalankan roda pemerintahan dari pusat sampai ke pinggiran," tutup Ketua Bidang Relawan Benteng Jokowi ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA