Ketidakhadiran oposisi memang akan menjadi lonceng kematian bagi sistem demokrasi itu sendiri.
Atas alasan itu, Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad menyebut pernyataan mantan ketua MPR tersebut patut diapresiasi.
"Ya memang demokrasi tetap butuh oposisi dan itu menunjukkan komitmen dia (Amien Rais) terhadap pentingnya demokrasi di negeri ini dan itu perlu diapresiasi," ujarnya kepada
Kantor Berita RMOL, Selasa (16/7).
Sementara bagi Nyarwi ketiadaan oposisi tidak sebatas lonceng kematian demokrasi, melainkan akan membuat demokrasi membusuk karena tidak memberi ruang yang sehat bagi pemerintah. Khususnya dalam hal
check and balances.
“Karena pemerintahan kan butuh
check and balances,†tandasnya.
Saat menanggapi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, Amien Rais menyampaikan harapan agar mantan Danjen Kopassus itu menjadi oposisi. Sebab hanya dengan begitu bisa mengontrol roda pemerintahan.
Tak hanya itu, Amien mengibaratkan bahwa demokrasi tanpa oposisi sebagai lonceng kematian demokrasi di Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: