Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, satu korban meninggal dunia, Saima (90) meninggal dunia di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Dan nama korban meninggal dunia lainnya pascagempa tersebut, semuanya Halmahera Selatan: Ibu Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Kecamatan Gane Barat Selatan; Aspar Mukmat (20) asal Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan, Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Kecamatan Kepulauan Joronga; Aina Amin (50) asal Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan; dan Wiji Siang (60) asal Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
Sementara itu, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. BNPB sudah mengirimkan satu unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya.
"Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi," kata Agus Wibowo, Rabu (17/7).
Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.
Sejauh ini, Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (Posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.
"Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 sampai 21 Juli 2019," demikian Agus Wibowo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: