Ketua Tim Pansel, Yenti Garnarsih menyebut wacana itu muncul setelah bertemu dan menerima masukan dari forum pimpinan redaksi media massa.
"Kita ada psikotes dan kemudian kita ada profile
assessment dan kita ada debat publik bukan uji publik. Uji publik kan di DPR," ujar Yenti di Media Center DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).
Yenti menyebut ide debat kandidat itu adalah ide yang bagus. Pasalnya, pansel bertukas menyeleksi dan bukan hanya memilih pimpinan KPK.
"Itu memang ide dari pemred dan kita hanya mengikuti saja hanya kita memang minta kepada pemred mengemasnya jangan sampai jatuhnya di
election pemilihan tapi tetap selection," jelasnya.
Soal teknis detail pelaksanaan, kata Yenti, debat calon pimpinan KPK dapat dilakukan satu tahap sebelum dilakukan tahapan wawancara.
"Dilakukan dua atau tiga hari di tahapan tertentu sebelum wawancara," demikian Yenti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: