Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keterpurukan Golkar Jadi Alasan Indra Bambang Ramaikan Bursa Calon Ketum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 20 Juli 2019, 15:18 WIB
Keterpurukan Golkar Jadi Alasan Indra Bambang Ramaikan Bursa Calon Ketum
Indra Bambang Utoyo-Pontjo Sutowo-Bambang Soesatyo/Net
rmol news logo Sejumlah politisi pohon beringin mulai meramaikan bursa calon ketua umum Partai Golkar, salah satunya Indra Bambang Utoyo. Masuknya Indra menjadi warna baru di luar dua calon kuat petahana Airlangga Hartarto dan Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Indra Bambang Utoyo adalah tokoh Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai salah satu ketua DPP Golkar. Dia pernah menjabat Ketua Umum AMPI dan  Ketua FKPPI.

Indra beralasan, ketertarikannya mencalonkan diri lantaran belakangan suara Golkar menurun di bawah kepemimpinan ketum saat ini.

"Menurunnya perolehan suara dan kursi DPR RI pada Pemilu 2019 disebabkan oleh faktor kepemimpinan yang bermasalah, tidak adanya isu strategis, tidak terlaksananya konsolidasi dengan baik, serta kasus korupsi yang menjerat kader partai," kata Indra dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7).

Dia kemudian menceritakan cikal bakal berdirinya Golkar yang lahir atas dorongan Jenderal Ahmad Yani dengan nama Sekber Golkar 1964. Saat itu, Sekber Golkar membawa misi mempertahankan ideologi bangsa, Pancasila dari rongrongan PKI atau komunisme.

Sementara, lanjut Indra, tantangan saat ini adalah gangguan ideologi baru dari konsep khilafah, meski sel-sel komunisme masih hidup.

Dewasa ini, imbuhnya, Golkar tidak mampu menjadi benteng Pancasila dalam melawan khilafah, terutama saat kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 dan semakin memanas pada Pilpres 2019.

"Dalam kaitan ini saya melihat Golkar tidak menunjukkan kekhawatiran terhadap perkembangan khilafah ini, di mana seharusnya Golkar lah yang paling depan mewaspadai, bahkan melawannya," jelasnya.

Indra juga melanjutkan, konflik di internal Golkar semakin meruncing disebabkan persaingan kekuasaan. Suasana internal saat ini menjadi pragmatis meninggalkan idealisme.

"Isinya seperti jual-beli suara. Ditambah lagi tokoh-tokoh legislator Golkar terlibat pada kasus di KPK. Bahkan terakhir ketua umum (Setya Novanto) dan sekjen (Idrus Marham) yang dibanggakan masuk ke tahanan bersama beberapa tokoh lain, dari pusat hingga daerah. Sempat pula Golkar terbelah selama hampir dua tahun karena persoalan pragmatisme dan kekuasaan," kata dia.

Hari ini, Indra bertemu dengan calon kandidat ketum lain yaitu Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Dalam pertemuan itu ada juga Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo. Baik Indra maupun Bamsoet yang notabene anggota FKPPI itu diberi pesan dari ketua umumnya agar menjaga kekompakan dan kesolidan dengan menunjukkan sikap dan idealisme organisasi keluarga besar TNI-Polri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA