Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Minta 45 Persen Kursi, Demokrat: Logika Demokrasi Amien Rais Aneh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 21 Juli 2019, 13:36 WIB
Minta 45 Persen Kursi, Demokrat: Logika Demokrasi Amien Rais Aneh
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais/Net
rmol news logo Partai Demokrat menanggapi sinis pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais terkait dengan syarat rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo yang meminta jatah menteri sebanyak 45 persen untuk oposisi, sedangkan sisanya diberikan kepada koalisi.

Menurut partai pemenang Pemilu 2009 ini, syarat tersebut tak masuk akal.

"Saya kok melihat ini sebagai logika demokrasi yang aneh," ujar Wakil Sekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (21/7).

Renanda menyebut, salah satu konsekuensi dalam sistem demokrasi voting seperti yang diterapkan di Indonesia adalah kemunculan pihak-pihak yang merasa tak diakomodir.

Tetapi, kata Renanda, kondisi tersebut bukan berarti menjadi alasan bagi-bagi jabatan. Ia pun tak habis pikir dengan pernyataan Amien yang meminta 'jatah kekuasaan' dengan dalil rekonsiliasi.

"Rumus demokrasi dari mana ini? Rekonsiliasi kok dimaknai dengan hitung-hitungan perolehan hasil suara pemilu?" tukasnya.

Ada dua syarat yang diutarakan Amien Rais agar kubu oposisi bergabung dengan koalisi. Pertama yakni bagi-bagi kursi 45 persen untuk oposisi dan 55 persen untuk koalisi.

Syarat lain yang harus dipenuhi Jokowi adalah penerapan program-program pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebelumnya digagas semasa kampanye.

"Kalau mungkin ya Alhamdulillah, negeri ini bisa kokoh sekali karena ide Prabowo akan dilaksanakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah kita di luar. Oposisi," tegas Amien. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA