"Saya hari ini lagi ada kesibukan bertemu dengan beberapa pengusaha sawit, buruh perkebunan dan perwakilan petani sawit," ujarnya kepada
Kantor Berita RMOL, Rabu (24/7).
Ia mengungkapkan, dalam pertemuannya dengan perwakilan pengusaha dan petani sawit membahas harga Tandan Buah Segar (TBS) yang sedang menurun dan harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang juga sedang menurun.
Menurutnya ini menjadi salah satu penyebab neraca perdagangan menurun dari sisi ekspor CPO.
Oleh karena itu, Arief berharap pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo dapat memberikan solusi untuk menanggani harga TBS Dan CPO yang anjlok, sehingga petani bisa tersenyum dan buruh terhindar dari PHK serta pengusaha sawit kreditnya tidak macet di bank.
"Semoga Kangmas Joko Widodo Juga bisa Kasih jalan keluarnya untuk meyelamatkan industri sawit nasional. Serta jangan lagi mungutin pungutan ekspor CPO ya," katanya.
"Maklum saya juga buruh perkebunan sawit sih, " imbuh Arief.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: