Padahal sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut pertemuan akan turut dihadiri oleh Jokowi.
Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad menilai Jokowi sedang memberi ruang lebih bagi kedua “King Maker†untuk berkomunikasi. Disebut King Maker, lantaran keduanya adalah pemimpin partai yang memiliki suara tertinggi di Pileg 2019 lalu.
“Dalam konteks pasca pilpres ini kan dua-duanya ketum partai, orang berpengaruh dan juga ikut punya andil dalam politik Indonesia," ucap Nyarwi kepada
Kantor Berita RMOL, Rabu (24/7).
Selain itu, lanjut Nyarwi, Jokowi juga tengah menjaga kondusivitas internal partai pendukung. Apalagi, beberapa hari sebelumnya empat partai koalisi yang lolos Senayan berkumpul di kantor DPP Nasdem. Pertemuan itu tidak mengikutsertakan Megawati.
“Mungkin di sini Pak Jokowi menjaga perasaan kelompok-kelompok yang ada di TKN," tutupnya.
Megawati dan Prabowo pernah berpasangan dalam Pilpres 2009 lalu. Namun demikian, keduanya berbeda haluan pada dua pilpres selanjutnya, di mana Mega memilih mengusung Jokowi sebagai lawan untuk Prabowo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: