Menurut analis politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah, latar belakang sikap Sandi yang tetap memilih sebagai oposisi dikarenakan tidak memiliki basis dukungan politik.
"Secara normatif Sandiaga ini di persimpangan jalan, tidak memiliki basis dukungan partai, sehingga upayanya untuk masuk ke kabinet sulit," kata Dedi kepada
Kantor Berita RMOL, Jumat (26/7).
Meskipun Sandi diidentikkan dengan PAN pasca keluar dari Partai Gerindra, namun sayangnya pengusaha muda itu bukan kader partai.
Kecuali, sambung Dedi, alasan yang digunakan adalah sebagai profesional, agar pendamping Prabowo Subianto di pilpres itu bisa masuk kabinet.
"Peluang profesional itu seharusnya ada, ini bergantung apakah Sandiaga berupaya atau tidak, padahal kesempatan bergabung kabinet cukup menguntungkan bagi Sandiaga," jelas dia.
Seharusnya, tambah Dedi, Sandi tidak perlu terlalu khawatir dengan pemilih pada pilpres lalu, karena relasi politiknya tidak terikat dengan parpol.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.