Koordinator Nasional Gerakan Literasi Terbit (Gesit), Hafyz Marshal mengatakan, penyebaran konten positif di media sosial perlu demi menyukseskan pembangunan dan kepemimpinan nasional lima tahun mendatang.
Salah satu caranya yakni melalui gerakan melawan dan serta radikalisme di media sosial.
"Pemilu sudah selesai. Saatnya bersatu membangun negeri. Mari bersama melawan hoax dan provokasi yang memecah belah persatuan," kata Hafyz dalam sebuah diskusi di Ballroom Mega Menteng, Jalan RP Soeroso, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/7).
Sementara itu, influencer sosial media, M Guntur Romli mengamini maraknya konten di sosial media yang berisi SARA dan radikalisme usai pesta demokrasi lima tahunan itu. Menurutnya, hal ini dapat menganggu kondusifitas media publik dan rasa persaudaraan anak bangsa.
"Warganet harus bisa menangkal paham radikalisme dengan memosisikan keberagaman dan keunggulan bangsa," ujar Guntur dilansir
Kantor Berita RMOLJakarta.
Hal senada diungkapkan wakil rakyat dari fraksi PDIP. Anggota DPR RI, Zuhairi Misrawi mengajak pengguna sosial media membangun opini positif.
"Mari kita rawat persatuan Indonesia dengan berdemokrasi secara konstruktif melalui narasi yang menumbuhkan optimisme bangsa," demikian Zuhairi.
Dalam diskusi tersebut, peserta diskusi yag berisi pengguna jejaring sosial media bersama-sama mendeklarasikan gerakan posting konten positif.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: