Memang, ada satu titik pada 1999 saat pascareformasi yang memaksa Golkar mengalami kondisi pahit. Namun, hal tersebut tak membuat partai berlambang Beringin ini ambruk.
"Golkar dengan cepat bangkit, dan pada 2004 bisa tampil sebagai pemenang pemilu," ujar Ari saat berbicara di didskusi bertema 'Siapa yang Layak Di Pucuk Beringin' di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (30/7).
Setelah 2004, Golkar tidak pernah lepas dari posisi dua dan tiga besar pemilu legislatif. Golkar adalah aset bagi Indonesia.
Meskipun secara umum Golkar sempat kehilangan ruh politiknya, namun dengan cepat Golkar melakukan
repositioning. Kemudian kembali pada ideologi dan ruh politiknya yaitu Kekaryaan dan Pembangunan.
"Golkar sangat dekat dengan kekuasaan. Maka kedekatan Golkar dengan Jokowi merupakan kembalinya Golkar kepada relnya. Balik ke ruh nya, yakni kekaryaan," imbuhnya.
Ke depan, tugas Partai Golkar adalah bagaimana menjaga obor dan mempertahankannya.
"Bagaimana Golkar mempunyai calon sendiri dan memenangkan kontestasi pemilu di tahun 2024," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: