Jangankan dalang penyiraman, dua pelaku berkendara motor yang menyiram Novel di subuh hari pun belum diketahui.
Namun demikian, kesalahan tidak melulu dialamatkan kepada polisi yang menangani kasus ini, maupun tim gabungan pencari fakta (TPGF) yang dibentuk untuk menginvestigasi.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi justru menilai pimpinan KPK sebagai muara kesalahan kasus Novel berlarut-larut.
Dia menilai Agus Rahardjo cs memiliki integritas yang rendah dan tidak punya jiwa kepemimpinan. Kelima komisioner tidak sanggup mengayomi institusi yang dipimpinnya.
“Akibatnya, ketika anak buahnya mengalami masalah, seperti terjadi pada Novel Baswedan, yang bersangkutan, dibantu koleganya (pegawai KPK), harus mengais-ngais keadilan sendiri,†urai mantan jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/7).
Ketua umum Perkumpulan Swing Voters (PSV) Indonesia itu menilai kalau pimpinan KPK berwibawa, memiliki integritas dan leadership, kasus penganiayaan terhadap Novel ini bisa lekas diselesaikan.
Sebab, mereka akan mampu berkoordinasi langsung dengan para petinggi di institusi hukum lain, seperti Polri, Kejaksaan, dll.
“Memang menjadi memalukan seluruh rakyat Indonesia, dan mencedarai rasa keadilan publik ketika kasus Novel ini dibawa ke ranah hukum internasional melalui lembaga Amnesti Internasional. Semua gara-gara tidak kredibelnya para pimpinan KPK,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: