“Dalam rangka menganalisa sketsa wajah ini tim akan bekerja sama dengan Dukcapil. Tim Teknis ini leading sektornya Pusinafis nanti akan mengarah kepada konstruksi wajah,†kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/7).
Semakin sempurna sketsa wajah, kata Dedi, maka semakin akurat data yang nantinya akan ditelusuri oleh Inafis dengan database yang ada di Dukcapil.
“Nanti bisa ketemu orang yang diduga. Dari situ akan mengerecut diduga minimal mengetahui peristiwa pidana tersebut," jelasnya.
Adapun langkah pertama dan fokus tim teknis ini, sambung Dedi, akan melakukan analisa tempat kejadian perkara (TKP) karena setiap peristiwa pidana dalam proses pembuktiannya selalu berangkat dari TKP. Menurut Dedi, dengan kembali melakukan olah TKP yang baik dan didukung oleh peralatan canggih, diharapkan mampu meningkatkan presentase pengungkapan hingga 60 sampai 70 persen.
"Triangle accident itu ada disitu TKP, barang bukti dan tersangka. Jadi segitiga itu diolah kembali tim ini. Ada labfor, inafis dan tim IT. Serta ada tim pemeriksa lainnya dari TKP," ujarnya.
Kemudian langkah kedua, setelah cukup mendalami TKP, tim ini juga bakal kembali melakukan pendalaman beberapa saksi yang pernah diperiksa oleh Polda Metro Jaya, serta kembali mendalami beberapa rekaman CCTV.
"Kurang lebih 70 saksi lebih di klaster sesuai dengan waktu dan apa yang diketahui untuk lebih mengkrucutkan petunjuk," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.