Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PRD Ikut Pemilu 2024, Diaspora Aktivis ‘Pulang ke Rumah’?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ak-supriyanto-1'>AK SUPRIYANTO</a>
LAPORAN: AK SUPRIYANTO
  • Rabu, 31 Juli 2019, 22:41 WIB
PRD Ikut Pemilu 2024, Diaspora Aktivis ‘Pulang ke Rumah’?
HUT PRD Ke 23/Net
rmol news logo Konsolidasi yang dilakukan Partai Rakyat Demokratik (PRD) untuk mengikuti Pemilu 2024 tampaknya bukan main-main.
 
Sekretaris Jenderal PRD Dominggus menyatakan bahwa partainya tengah menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk bisa mengikuti kontestasi demokrasi lima tahun mendatang.
 
Di samping itu, terang Dominggus, pengurus partai yang menjadi musuh utama Orde Baru itu juga dikabarkan sedang merayu para mantan aktivisnya agar bersedia ‘pulang’ kembali ke organisasi yang dulu mereka bangun untuk melawan rezim Orde Baru.

Wibowo Arief, mantan pengurus Jaker (Jaringan Kerja Kesenian Rakyat) yang merupakan salah satu organ penyokong PRD, mengaku bahwa ia mendapatkan ajakan ‘pulang ke rumah’ itu melalui pesan WhatsApp (WA).
 
“Ada pesan pribadi yang masuk melalui WA. Beberapa kawan juga mendapatkan ajakan yang sama untuk kembali membangun partai. Ada yang tertarik, tapi saya sih tidak,” kata aktivis yang dikenal sebagai die harder Jokowi di media sosial ini.

Pesan yang disebut Jemek –panggilan akrab Wibowo Arief- itu disebut-sebut menyebar luas ke kalangan diaspora PRD yang kini berkiprah di berbagai partai politik, lembaga pemerintahan dan BUMN, kampus, serta lembaga swadaya masyarakat. Hal ini tentu menarik, karena beberapa mantan aktivis yang pernah bersinggungan dengan PRD saat ini tampil menjelma jadi tokoh-tokoh yang mewarnai panggung politik nasional.

Sebut saja, Budiman Sudjatmiko (PDIP), Habiburokhman (Gerindra), Andi Arief (Partai Demokrat), Faisol Reza (PKB), serta Dita Indah Sari (PKB). Ada pula yang menjadi komisaris BUMN seperti Margiyono (Telkom) dan Wignyo Prasetyo (Sang Hyang Sri) maupun pejabat birokrasi seperti Hilmar Farid Setiadi (Dirjen Kebudayaan).
 
Kepada media massa, mantan aktivis PRD seperti Faisol Reza dan Andi Arief mengungkapkan kekurangtertarikan dengan tawaran ‘pulang ke rumah’ karena menganggap lanskap politik Indonesia saat ini sudah berbeda.

Dita Indah Sari, mantan Ketua Umum PRD yang saat ini menjadi Wakil Sekjen PKB mengatakan, diaspora PRD yang memilih untuk tidak ikut ‘pulang ke rumah’ musti dihormati.

Mereka, kata Dita, tentu sudah memiliki agenda perjuangan masing-masing, yang tak kalah mulianya dibandingkan dengan agenda perjuangan kawan-kawannya yang bertahan di PRD.

“Yang terpenting adalah, diaspora PRD di berbagai organisasi itu bisa mewarnai rumah barunya dengan idealisme yang kita bangun bersama. Jangan malah diwarnai dengan yang ga benar,"ujar Dita.

Jika sebelumnya kita anti korupsi, terangnya, lalu jadi permisif pada korupsi ya ga bener. Kalau tadinya pro ke petani tapi kemudian tega merumuskan kebijakan yang tidak pro petani juga ga benar. Kuncinya adalah kinerja masing-masing sebagai politisi atau pejabat yang lahir dari gerakan kerakyatan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA