Hal itu diungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Orang ketiga dalam hubungan PDI-P dan Nasdem itu adalah Partai Gerindra. Partai yang disambut PDIP, tapi ditolak Nasdem.
Partai Gerindra belakangan memang santer disebut-sebut akan bergabung dengan koalisi pemerintah lewat restu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya lihat itu semua gara-gara orang ketiga kan. Orang ketiga itu Gerindra," ujar Adi kepada
Kantor Berita RMOL, Minggu (4/8).
Adi menilai, sebelum isu bergabungnya Gerindra muncul, hubungan PDIP dan Nasdem sebenarnya cukup harmonis dalam pemerintahan.
Tetapi, sambung akademisi UIN Jakarta ini, cara memperlakukan isu Partai Gerindra inilah yang membuat dua partai itu mendadak berseberangan.
"Persoalannya adalah bagaimana memperlakukan orang ketiga ini. Kalau PDIP kan memang ada sambutan, sementara Nasdem menolak," jelasnya.
"Karena bagi mereka (Nasdem), koalisi bukan cuma sudah penuh. Tapi secara ideologi politik, Gerindra kan memang berseberangan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: