Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade bahkan menilai durasi listrik padam sudah terlalu lama dengan cakupan yang luas. Untuk itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia tunggal kebutuhan setrum di Indonesia tidak cukup hanya meminta maaf kepada rakyat.
Sebab, menurutnya, akar dari pemadaman tersebut adalah sistem manajemen di PLN yang salah.
“Ada yang salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN,†terang anggota DPR terpilih itu dalam akun Twitter pribadinya.
Mantan Jurubicara Badan Pemenangan Naisonal (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu mendesak Presiden Joko Widodo untuk tegas melihat situasi yang merugikan rakyat tersebut. Dia meminta agar manajemen PLN diberi sanksi tegas sebagai pembelajaran.
“Pak Jokowi dan Menteri BUMN tolong beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran untuk pelayanan yang lebih baik,†pungkasnya.
Sementara itu, pelaksana tugas (PLT) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menguraikan bahwa pemadaman terjadi sejak 11.49. Penyebabnya adalah gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.
Penurunan ini menyebabkan jaringan SUTET Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan. Listrik di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali tetap berjalan normal, sementara di daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta padam secara serentak.
Pemulihan dilakukan pihak PLN dengan cara memasok aliran listrik dari Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan.
Dua PLTA itu berfungsi untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya.
Sementara itu, di Cipondoh, Kota Tangerang, listrik baru menyala sempurna pada pukul 23.41.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.