Apalagi, belum ada yang dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa bumi itu.
“Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menko, untuk mempersiapkan masyarakat terutama proses-proses evakuasi. Sudah kita lakukan,†kata Presiden Jokowi di sela-sela menghadiri acara Gathering Keluarga Kabinet Kerja “Solidaritas Tanpa Batasâ€, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8) pagi.
Presiden Jokowi meminta agar sedari dini dikembangkan edukasi mitigasi bencana.
Ia menunjuk saat terjadi gempa berkekuatan 6,9 SR di Banten, Jumat malam (2/8), sudah ada sebuah lompatan yang baik terkait proses-proses evakuasi.
“Tapi bahwa kepanikan ada, itu iya. Namanya gempa pasti menyebabkan kepanikan, masyarakat panik,†ujar Jokowi lagi.
Dia meminta soal edukasi mitigasi bencana ini perlu diserusi, selain masyarakat harus menjaga kewaspadaan.
Sebelumnya Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan, bahwa gempa besar berkekatan Magnitute 9,0 Skala Richter (SR) atau yang disebut dengan Megathrust hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang menanggapi berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 pasca terjadinya gempa Banten Magnitue 6,9 SR.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,†Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam siaran persnya kemarin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: