Penjelasan dari pelaksana tugas (Plt) Direktur Umum PLN Sripeni Inten Cahyani dinilai terlalu panjang. Kepada Sripeni yang baru menjabat beberapa hari itu, Jokowi mempertanyakan kalkulasi yang dilakukan PLN.
Seketika itu juga mantan walikota Solo tersebut meminta agar pemadaman tidak kembali terulang dan langsung meninggalkan Sripeni beserta jajaran PLN.
Baca:
Tak Mau Dengar Detail, Jokowi Tinggalkan Kantor PLNMenanggapi fenomena ini, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengingatkan Jokowi bahwa pengangkatan Dirut dan Komut PLN ditetapkan atas persetujuan presiden.
“Bapak presiden marah ke direksi PLN, setahu saya pengangkatan direksi PLN setelah ada persetujuan bapak presiden,†ujarnya di akun Twitter pribadi.
Said Didu menilai bahwa akar dari masalah pemadaman itu ada pada proses seleksi jajaran pimpinan BUMN. Seleksi dinilai telah mengabaikan kompetensi. Bahkan pimpinan terpilih bisa diganti kapan saja.
“Sepertinya kompetensi bukan lagi faktor penentu utama dalam pemilihan. Semoga masih ada ahli listrik yang jadi pemimpin PLN,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: