Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penjelasan Resmi PLN: Mati Listrik Massal Bukan Karena Pohon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 06 Agustus 2019, 21:07 WIB
Penjelasan Resmi PLN: Mati Listrik Massal Bukan Karena Pohon
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani/RMOL
rmol news logo PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyangkal soal dugaan pemadaman listrik massal atau black-out di sejumlah wilayah di Pulau Jawa disebabkan karena pohon yang tumbuh diatas batas normal.

"Enggak (bukan disebabkan pohon)," ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).

Sripeni menyebut penyebab terjadi pemadaman listrik sangat kompleks. Pasalnya, sistem transmisi di Pulau Jawa terdiri dari banyak gardu dan pembangkit dengan tegangan tinggi.

"Perlu dipahami bahwa sistem Jawa Bali itu sangat kompleks, ada 250 pembangkit, kemudian 5.500 gardu induk, 5.000 km sirkuit transmisi 500 kv dan 7.000 km transmisi 150 kv," jelasnya.

Dia pun mengaku tidak ingin berandai-andai soal penyebab kejadian black-out puluhan jam itu. Untuk itu, PLN meminta waktu untuk melakukan investigasi menyeluruh.

"Jadi mohon izin, berikan kami waktu untuk melakukan investigasi dan assesment dengan menyeluruh," tukasnya.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Tengah telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) terhadap tower transmisi 500 KVA yang ada di Desa Malon, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah.

Kata Dedi, ada kerusakan diduga sementara disebabkan adanya pohon yang ketinggianya melebihi batas Right Of Way (ROW) 8,5 meter, sehingga mengakibatkan flash (loncatan listrik).

Dengan begitu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini mengatakan, faktor penyebab sementara padamnya listrik di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah itu diduga karena faktor alam dan teknis.

“Tidak diketemukan human eror, atau unsur sabotase,” jelas Dedi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA