Kesimpulan itu tercermin dari penerimaan masyarakat terhadap hasil Pemilu serta upaya rekonsiliasi berdasarkan survei nasional Cyrus Network yang dilakukan pada 22-28 Juli 2019 yang melibatkan sebanyak 1.230 responden di 34 Provinsi di Indonesia.
CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat mengatakan, pihaknya melihat dukungan publik ini sebagai sinyal masyarakat lelah terhadap pemecahbelahan politik yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir.
"Di sini terlihat masyarakat berharap bisa terbentuk pemerintahan yang efektif dari Pemilu yang lalu," ucap Hasan di Hotel Ashley di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Ia menilai upaya ini perlu dilakukan dengan merangkul sebanyak mungkin energi bangsa, kekuatan-kekuatan politik, supaya bisa membangun pemerintahan yang efektif.
"Pemerintahan efektif harus ada perencanaan melalui legislasi, ketika banyak yang support di parlemen semakin bagus sebenarnya. Eksekutif yang mengeksekusi rencana juga harus bagus dan kompeten. Ketika Presiden diberikan opsi banyak orang kompeten kan bagus, tapi jangan sampai Presiden dibelenggu juga," jelas Hasan.
Selain itu, dalam survei Cyrus Network, tercatat 90 persen responden menyatakan mereka menerima hasil Pileg dan Pilpres dan sekitar 93 persen responden menilai bahwa Pemilu 2019 berjalan aman dan tertib.
Lalu, terkait dengan upaya rekonsiliasi pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto juga dinilai positif oleh publik.
"Sebesar 63 persen responden mengapresiasi pertemuan ini dan menilai pertemuan tersebut benar-benar sebagai upaya rekonsiliasi, bukan hanya sekadar bagi-bagi jabatan," jelasnya.
Survei Cyrus dilaksanakan pada 22-28 Juli 2019 dengan melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: