Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Debat Andi Arief Vs Andre Rosiade, Berawal Kebakaran Berewok Hingga AHY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 12 Agustus 2019, 13:40 WIB
Debat Andi Arief Vs Andre Rosiade, Berawal Kebakaran Berewok Hingga AHY
Andre Rosiade dan Andi Arief/Net
rmol news logo Perang urat syaraf di media sosial terjadi antara Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade dengan kelompok pendukung Partai Demokrat.

Ketegangan awalnya dipicu oleh akun @MMDEMOKRAT dengan nama Barisan Biru. Akun ini mengunggah link berita yang berisi pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman agar Andre Rosiade meminta maaf lantaran telah menggunakan frase kebakaran berewok.

Pernyataan Andre itu mengacu pada Kongres V PDI Perjuangan, di mana  Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat “mesra” dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, yang membuat Ketua Umum Nasdem Surya Paloh “cemburu”.  

Baca: Megawati-Prabowo Mesra, Gerindra: Ada Yang Kebakaran Berewok
 
“Mangkannya Andre Rosiade punya mulut dijaga, jangan kebanyakan nyiyir ga jelas, akhirnya yg ikutan malu kan Bp Prabowo, yang udah capek2 lobby 01 sampe hrs dipermalukan pula,” kicau Barisan Biru.

Andre langsung membalas kicauan akun tersebut. Mantan jurubicara BPN Prabowo-Sandi itu merasa kubu abu-abu memang kerap menggoreng isu sensitif di Gerindra.

“Dulu waktu kampanye mereka merongrong dr dalam. Setelah Pemilu mereka Nyinyir bin Nyinyir krn Bangsawan Politik gagal jadi Menteri. He...he..he. 1 Andre di keroyok tiap hari rame2 oleh kader Abu2 wkwkwk,” balasnya, Senin (12/8).

Akun pendukung Demokrat lain muncul. Toni Hendri dengan akun @syamzajunior77 menyebut Gerindra bakal tenggelam seiring Prabowo Subianto yang tidak akan lagi menjadi calon presiden.

Dia menyebut Gerindra telah kehabisan tokoh untuk dijual ke publik, sehingga kerja struktural partai sebatas nyinyir pada tokoh lain yang muncul, seperti Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andre langsung membalas kicauan itu. Dia memastikan bahwa partai berlambang kepala burung Garuda akan terus melaju dan menjadi besar lantaran kader yang sibuk bekerja melayani rakyat.

“Bukan menjadi kader yg nyinyir di Medsos. Atau bermimpi jadi Presiden tapi modal blocking time TV agar bisa Pidato utk di puja dan dipuji he...he..he,” kicaunya.

Pernyataan Andre mengenai bloking time TV ternyata memicu politisi Demokrat Andi Arief untuk ikut terlibat dalam pedebatan. Sebab, pernyataan itu mengarah pada AHY yang memang sering berpidato di TV.

Kepada Andre, Andi Arief menguraikan bahwa menyapa rakyat merupakan salah satu metode politik. AHY telah melakukan hal tersebut selama kampanye melalui Tour de Jawa yang digelar 2 tahun.

Namun demikian, menyapa saja tidak cukup. Sebab ada masalah dengan skala luas yang harus turut disampaikan ke publik.

“Itulah pentingnya blocking time di TV. Teknologi menyediakan cara efektif. Mudah2an tercerahkan,” jawabnya.

“Masalah rakyat apa yg pernah anda bantu?” kata Andi Arief balik bertanya kepada anggota DPR terpilih itu.

Andre tidak tinggal diam. Dia memberi jawaban ke Andi Arief bahwa dirinya telah banyak membantu masyarakat, khususnya yang berada di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.

“Di kampung banyak yg tahu. Tapi maaf kalo masalah Narkoba sy enggak bisa bantu,” tutup Andre yang seolah nyinyir pada kasus narkoba yang pernah menyerempet Andi Arief beberapa waktu lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA