Menurut dia, meski konflik di Papua sering kali menyebabkan prajurit TNI maupun anggota Polri terluka maupun tewas, hal itu adalah sesuatu yang lumrah.
Hal itu ia katakan saat dimintai komentar terkait insiden penyanderaan hingga menewaskan satu anggota kepolisian, Briptu Hedar.
"Itu bagian dari operasi, bisa terjadi. Enggak usah dikomentari," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Wiranto menegaskan, apapun yang terjadi, terpenting, operasi yang dilakukan TNI-Polri untuk mengamankan Papua terus dilakukan hingga saat ini.
"Pokoknya kita lanjutkan, jadi enggak akan ada habis-habisnya," kata Wiranto.
Briptu Hedar tewas ditembak oleh kelompok penyandera saat hendak melarikan diri. Jenazah Hedar sudah dievakuasi ke Timika untuk selanjutnya diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan.
Kelompok yang menyandera Hedar diduga Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: