Hal itu sekaligus menjawab polemik posisi jaksa agung akan diisi profesional atau kader parpol.
"Pasti bukan dari parpol," ujar Jokowi saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8).
Meski demikian, Jokowi belum mau mengungkap nama jaksa agung yang dia pilih. Dia hanya memastikan tidak akan diisi oleh kader parpol.
Jabatan jaksa agung sempat menjadi pergunjingan politik antara PDIP dan Nasdem. Nasdem berkeinginan tetap mendapat jatah posisi jaksa agung seperti di periode pertama. Namun, PDIP menilai jaksa agung harus diisi oleh kalangan profesional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.