Padahal, dorongan untuk menahkodai partai berlambang bintang mercy di timur Jawa juga sudah disampaikan DPD Demokrat.
"Saya sebaiknya menjaga
equidistant (jarak yang sama) dengan seluruh elemen strategis apakah partai politik, perguruan tinggi, atau ormas tentu yang dapat membawa
impact strategis lainnya,†kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya seperti dilansir
Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/8).
Baginya, menolak ajakan sebagai pimpinan partai di Jatim dan lebih mengutamakan posisinya sebagai gubernur merupakan hak demokrasi yang dimilikinya.
Di sisi lain, ia justru mendukung nama lain yang juga didorong untuk menduduki bekas kursi Pakde Karwo, yakni Emil Dardak.
"
Rek lek aku memilih
equidistant tentunya hak demokrasi, jadi memilih untuk masuk itu hak demokrasi juga. Jadi kalau Pak Wagub (Emil) memilih dipromosikan dan beliau siap, saya mendukung,†tandasnya.
Nama Khofifah dan Emil Dardak menjadi dua daftar kuat yang diusulkan DPD Demokrat Jatim untuk menggantikan Soekarwo sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.
"Bukan hanya Mas Emil tapi juga Ibu Khofifah Indar Parawansa yang kami bidik. Apalagi Khofifah saat ini tidak berpartai sehingga wajar kalau akan kami tawari,†kata Sekretaris DPD Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio, Senin (12/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: