Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sebelum Ngomong Sistem Negara Kapitalis, Baiknya Surya Paloh Ngaca Dulu!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 15 Agustus 2019, 11:59 WIB
Sebelum Ngomong Sistem Negara Kapitalis, Baiknya Surya Paloh Ngaca Dulu<i>!</i>
Surya Paloh/Net
rmol news logo Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disarankan sebaiknya intropeksi diri sebelum mengatakan ada paradoks antara Pancasila sebagai ideologi negara dengan realita dalam kehidupan saat ini.

"Harusnya berkaca pada diri sendirii dulu. Jangan lempar batu sembunyi tangan," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi redaksi, Kamis (15/8).

Saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu kemarin, Surya Paloh menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila.

Surya Paloh mencontohkan, pada praktik demokrasi seperti pileg, pilpres dan pilkada, kompetisi bukan lagi soal akhlak, kepribadian, attitude dan juga ilmu pengetahuan, tapi wani piro yang ada adalah money is power.

Menurut Ujang, sebagai elite, pimpinan partai penguasa, dan dekat dengan Joko Widodo, Surya Paloh seharusnya bisa menyampaikan langsung ke Presiden agar melakukan evaluasi besar-besaran kenapa Pancasila tidak hadir di tengah masyarakat.

"Rakyat itu cerminan dari elite. Pancasila tidak hadir jangan tanyakan kepada masyarakat, tapi tanyakan kepada elite yang membuat peraturan dan menjalankan kebijakan," tuturnya.

Apalagi, lanjut Ujang, diyakini semua peserta pemilu tidak bersih dari politik uang. Dan Nasdem, disebut-sebut memanfaatkan Jaksa Agung sebagai alat politik.

Persoalan Pancasila yang tidak hadir dalam roh dan jiwa masyarakat, adalah tanggung jawab bersama yang leading sector-nya ada pada kekuasaan.

"Mari kita evaluasi bersama. Istana, DPR, parpol dan masyarakat termasuk saya sendiri harus introspeksi diri," demikian Ujang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA