Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tangan Airlangga, Golkar Tahan Tsunami Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Kamis, 15 Agustus 2019, 16:06 WIB
Di Tangan Airlangga, Golkar Tahan Tsunami Politik
Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Meski menghadapi turbulensi demikian kuat, Partai Golkar mampu bertahan di peringkat dua besar dalam perolehan kursi legislatif pada Pemilu 2019. Semua itu tak lepas dari tangan dingin Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.

Dalam lima tahun terakhir, partai beringin tak henti didera persoalan yang menggerus citra partai. Dinamika konflik antar elit banyak menguras energi Golkar. Citranya juga bertambah anjlok begitu kasus korupsi yang menerpa Setya Novanto (mantan Ketua Umum) dan Idrus Marham (mantan Sekjen) mengemuka.

Tak heran jika banyak kalangan memprediksi Golkar bakal terpuruk. Tak lagi jadi papan atas dan ditinggal pemilihnya. Apalagi, waktu untuk berbenah relatif singkat. Tetapi, partai beringin mampu membuktikan sebaliknya.

Pengamat politik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Robby Patria, mengapresiasi capaian itu sebagai bukti kesuksesan Airlangga Hartarto yang mengambil alih kepemimpinan partai hanya satu setengah tahun sebelum Pemilu 2019.

"Secara kinerja partai, Golkar tetap bertahan papan atas ketika dihantam turbulensi yang demikian kuat. Dengan mempertimbangkan waktu yang pendek, pencapaian Airlangga saya kira bagus," kata Robby kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (15/8).

Dalam pengamatan Robby, kasus yang menimpa mantan Ketum dan mantan Sekjennya sempat membuat citra dan elektabilitas Golkar ‘goyang’. Tapi, kematangan Airlangga dalam mengelola partai tersebut membuat Golkar berhasil keluar dari berbagai stigma buruk.

"Di tangan Airlangga, Golkar menunjukkan kelasnya sebagai partai yang mapan dan tahan tsunami politik," ujar mahasiswa Program Doktor di Universitas Tun Husein Onn (UTHM) Malaysia tersebut.

Lebih lanjut, mantan Ketua KPU Tanjung Pinang itu menambahkan, Airlangga juga mampu mengelola partai dengan baik. Golkar, kata Robby, terlihat kompak ketika 34 Ketua DPD didampingi Ketumnya menjumpai Jokowi pasca penetapan pemenang Pilpres.

Walaupun kelihatannya sederhana, 'move' yang dilakukan Airlangga itu belum pernah terjadi sebelumnya.

"Itu bukti Airlangga bisa menggalang kekuatan internal," simpul Robby. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA