La Nyalla lolos dan melenggang ke Senayan setelah mengantongi 2,26 juta suara masyarakat Jawa Timur pada Pemilu 2019. Mantan ketua PSSI itu disebut-sebut akan menjadi kandidat kuat untuk memperebutkan kursi panas ketua DPD.
"Kalau dia didukung oleh mayoritas apa salahnya? Dia kan orang DPD, bukan dari orang pemerintah yang di-drop ke DPD untuk dicalonkan sebagai ketua," ujar pakar hukum tata negara, Zain Badjeber saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (15/8).
"DPD ini bukan universitas. Yang kalau dia bergelar profesor atau bergelar, paling berhak memimpin," tambah Zain.
Menurutnya, perebutan kursi ketua DPD bukan soal siapa melawan siapa. Sebab semuanya memiliki peluang yang sama untuk duduk di kursi pimpinan.
"Tinggal sekarang siapa yang punya kesempatan mendapat suara mayoritas," sebut Zain.
Zain tidak terlalu mempermasalahkan soal paketan pimpinan ataupun pembagian daerah.
"Kalau disebut dibagi kesekian daerah, misal sebelumya dibagi tiga daerah lalu sekarang dibagi empat atau dua, ya itu terserah saja kesepakatan mereka," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.