Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sederet Wajah Lama Dinilai Masih Layak Perkuat BPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 15 Agustus 2019, 23:42 WIB
Sederet Wajah Lama Dinilai Masih Layak Perkuat BPK
Gedung BPK/Net
rmol news logo Pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024 saat ini sudah sampai ke meja DPR RI dan hendak memasuki fit and proper test terhadap 32 calon.

Berdasarkan kinerja yang ditorehkan, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu menilai sejumlah wajah lama yang ikut mencalonkan kembali masih layak untuk dipertahankan.

"Ada beberapa anggota BPK yang ikut kembali mencalon diri, kinerja mereka harus jadi pertimbangan untuk dipilih kembali seperti calon petahana yaitu Harry Azhar Azis dan Achsanul Qosasi juga masuk dalam daftar 32 nama yang lolos," kata Wakil Ketua Umum Bidang Audit dan Keuangan BUMN, Ferdinand Situmorang kepada wartawan, Kamis (15/8).

Ia berharap DPR transparan dalam melakukan fit and proper test. Sebab BPK merupakan badan yang memiliki peran penting dalam mengawal pengelolaan keuangan negara.

Ia menjelaskan, kinerja BPK periode sebelumnya dalam melakukan audit laporan BUMN dianggap berhasil menemukan kejanggalan-kejanggalan penggunaan dan kebijakan beberapa BUMN yang banyak merugikan BUMN dan berdampak pada tindak pidana korupsi.

"Karena itu Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu memberikan pendapat bahwa selayak Komisi XI dalam melakukan fit and Proper test lebih mengutamakan kemampuan dan integritas para calon," tegasnya.

Melalui berbagai rekomendasi serta sejumlah dukungan lainnya, BPK juga telah berhasil memastikan perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi Laporan Keuangan pada BUMN.

"Rekomendasi BPK terhadap laporan keuangan BUMN juga semakin berdampak pada kepercayaan pasar modal dan keuangan BUMN dalam mencari pendanaan untuk melakukan aksi korporasi dan menjadi poros vital pembangunan Infrastruktur di era Presiden Joko Widodo," tandasnya.

32 calon anggota BPK didominasi politisi, seperti Akhmad Muqowam (PPP), Tjatur Sapto Edy (PAN), Daniel Lumban Tobing (PDIP), Ahmadi Noor Supit, Ruslan Abdul Gani (Golkar), Pius Lustrilanang, Wilgo Zainar (Gerindra), dan Nurhayati Ali Assegaf (Demokrat).

Kemudian beberapa nama yang lolos adalah mantan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio; mantan Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf, Harry Azhar Azis, dan Achsanul Qosasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA